Rabu, 31 Oktober 2012

PSIKOLOGI


PSIKOLOGI KREATIFITAS dan BERFIKIR
Mekanisme sublimasi
Sublimasi merubah dari suatu impuls yang tidak dapat diterima, seperti masalah seks, kemarahan, ketakutan, atau apapun yang dalam kondisi sosial akhirnya bisa diterima.
Sebagai contoh adalah, seseorang yang memiliki sifat permusuhan akan tersublimasikan yakni dengan menjadi seorang pemburu, penjagal, pemain sepak bola, atau suatu tentara sewaan. Seseorang yang memiliki kecemasan akan menyublimasikan diri menjadi seorang organisator, business person, atau ilmuwan. Seseorang yang memiliki tingkat seksual yang tinggi akan menjadi seorang seniman, juru foto, atau seorang novelis, dan sebagainya.
Oleh karena itu, menurut Freud, sublimasi sesungguhnya memiliki hal yang positif, yakni dengan munculnya aktivitas kreatif dari sublimasi tersebut, meski sebagian besar didominasi dan dikendalikan oleh unsur seks.
Sehingga dalam Sublimasi juga merupakan reaksi kompromi yang menghasilkan prestasi budaya yang lebih tinggi, dan diterima masyarakat sebagai cultural kreatif. Sebagai contoh Leonardo da Vinci gemar melukis Madonna sebagai sublimasi kerinduannya kepada ibunya yang meningalkannya pada usia yang masih muda.


Macam Mekanisme pertahanan 
1.  Represi Regresi
Represi merupakan yang  paling dasar diantara mekanisme lainnya. Suatu cara pertahanan untuk menyingkirkan dari kesadaran pikiran dan perasaan yang mengancam. Represi terjadi secara tidak disadarai. Ini merupakan sarana pertahanan yang biasa mengusir pikiran serta perasaan yang menyakitkan dan mengancam keluar dari kesadaran. Mekanisme represi secara tidak sadar menekan pikiran keluar dari pikiran yang mengganggu, memalukan dan menyedihkan dirinya, dari alam sadar ke alam tak sadar.
Sedangkan Anna Freud, menyebut represi sebagai motivasi untuk melupakan sesuatu. Yakni bahwa seseorang tidak mampu mengingat sesuatu yang dianggap mengancam situasi, orang, atau peristiwa, karena dinilai berbahaya. Represi ini telah menjadi bagian dari hampir semua pertahanan ego seseorang. Namun, jika ego tidak mampu menekan impuls kompleks tertekan yang mengganggu, impuls itu akan mencari jalan keluar mencari jalan keluar melalui anti-cathexis - anti-cathexis yang saling berlawanan, atau muncul dalam bentuk displacement.
Apabila setiap langkah yang ditempuh oleh seseorang, mengandung frustasi dan kecemasan yang dalam taraf tertentu dan apabila frustesi dan kecemsan ini terlalu besar, maka perkembangan yang normal bisa terhenti untuk sementara atau untuk seterusnya. Munculnya dorongan yang menimbulkan kecemasan ini akan direspon oleh individu dengan represi. Individu yang puas berada ditahap perkembangan tertentu, dan tidak mau progres disebut fiksasi, dan progresi yang gagal akan membuat individu menarik diri atau regresi



2.  Kompensasi Proyeksi
Ego lebih mudah menghadapi kecemasan realistis dari pada kecemasan neurotis atau kecemasan moral. Akibat dari hal yang demikian ini ialah apabila sumber kecemasan itu dapat ditunjukkan terdapat di dunia luar dan bukan impuls-impuls primitifnya atau ancaman kata hatinya, orang mungkin akan meredakan kecemasannya itu. Mekanisme yang dipergunakan untuk mengubah kecemasan neurotis dan kecemasan moral menjadi kecemasan realistis inilah yang disebut proyeksi. Pengubahan ini mudah dilakukan, karena kecemasan neurotis dan kecemasan moral kedua-duanya sumber aslinya ialah ketakutan akan hukuman dari luar.
Proyeksi sering mempunyai tujuan rangkap, yaitu pertama mengurangi tegangan dengan cara mengganti objek dengan objek lain yang kurang berbahaya, dan yang kedua memungkinkan orang menyatakan impuls-impulsnya dengan alasan mempertahankan diri terhadap musuhnya. Contohnya presentasi olah raga yang kurang baik dengan alasan sedang sakit flu atau tidak naik kelas karena gurunya sentiment.


3.  Sublimasi Pembentukan Reaksi
Reaksi formasi atau penyusunan reaksi bertujuan untuk mencegah keinginan yang berbahaya baik dengan cara yang diekspresikan dengan melebih-lebihkan sikap dan prilaku yang berlawanan sehingga seseorang menggunakannya sebagai rintangan untuk dilakukannya. Misalnya seorang anak yang iri hati terhadap adiknya (impuls asli), ia memperlihatkan sikap yang sebaliknya, yaitu sangat menyayangi secara berlebihan (impuls lain/reaksi formasi). Contoh lain seorang yang secara fanatik melarang perjudian dan kejahatan lain (impuls asli) dengan maksud agar dapat menekan kecendrungan dirinya sendiri ke arah itu (impuls lain/reaksi formasi).
Cara membedakan antara impuls asli dengan reaksi formasi adalah biasanya reaksi formasi ditandai oleh sifat serba berlebihan, ekstrin, dan kompulsif. Kadang-kadang pembentukan reaksi berhasil memuaskan impuls asli yang dilindungi.


4.  Rasionalisasi Pemindahan
Rasionalisasi merupakan upaya untuk membuktikan bahwa prilakunya itu masuk akal (rasional) dan dapat disetujui oleh dirinya sendiri dan masyarakat. Rasionalisasi juga dapat dikatakan sebagai penyimpangan dari fakta yang sebenarnya, untuk mengurangi ancaman suatu impuls. Kita sering melakukan rasionalisasi pada keadaan kesadaran kita, yakni dengan mempersiapkan berbagai bentuk alasan.  Contohnya membatalkan pertandingan olah raga dengan alasan sakit dan akan ada ujian, padahal iya takut kalah. Melakukan korupsi dengan alasan gaji tidak cukup.
Cara yang mudah untuk memahami pertahanan ego adalah dengan melihat perilaku manusia sebagai kombinasi denial dan represi ditambah dengan berbagai macam rasionalisasi-rasionalisasi


5.  Identifikasi Kompartemenalisasi
Identifikasi adalah salah satu cara individu dalam mereduksi tegangan atau menambah rasa percaya diri dengan cara meniru atau mengidentifikasikan diri dengan orang yang dianggap lebih berhasil dan memuaskan hasratnya dibanding dirinya. Misalnya seseorang yang meniru gaya orang yang terkenal atau mengidentifikasikan dirinya dengan jawatannya atau daerahnya yang maju.
 

6.  Introjeksi
sesuatu yang ditiru dan bernilai positif disebut introyeksi (introjection). Introyeksi ini adalah proses pengembangan superego dengan mengadopsi nilai-nilai orang tua. Dalam masa perkembangan adolesen atau remaja introyeksi juga bisa melibatkan pengambilan terhadap karakteristik kepribadian orang lain, yakni dengan meniru gaya tingkah laku bintang film. Hal ini dilakukan dengan harapan dapat memecahkan beberapa masalah emosional seseorang yakni apabila dalam peniruan itu dapat meningkatkan harga diri dan menekan perasaan rendah diri sehingga dalam masa adolesen tersebut individu merasa lebih bangga dengan dirinya sendiri.
Contohnya pada waktu seseorang anak belajar mematuhi dan menerima dan akan menjadi milikinya beberapa nilai serta peraturan dalam masyarakat. Lalu ia dapat mengendalikan prilakunya dan dapat mencegah pelanggaran serta hukuman sebagai akibatnya. Dalam pemerintahan dan kekuasaan yang otoriter maka banyak orang mengintroyeksikan nilai-nilai kepercayaan baru sebagai perlindungan terhadap perilaku yang dapat menyusahkan mereka.



Kesimpulan
Pertahanan ego terkadang memang diperlukan. Dan bahkan pertahanan ego bisa digunakan secara positif. Satu pertahanan positif tersebut yang dimaksudkan adalah sublimasi.




Rabu, 24 Oktober 2012

All About Univ. Bina Darma



UBD berdiri atas penggabungan 3 (tiga) Sekolah Tinggi  berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor : 112/D/0/2002 tanggal 7 Juni 2002 yaitu STMIK Bina Darma (Surat Keputusan Mendikbud RI. Nomor : 027/D/O/1994, tanggal 18 Mei 1994), STIE Bina Darma (SK. Mendikbud RI. Nomor : 046/D/O/1994, tanggal 7 Juli 1994), dan STBA Bina Darma (Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor : 143/D/0/2001 tanggal 27 Agustus 2001).
Universitas Bina Darma adalah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang mengasuh dan mengembangkan ilmu dan keahlian profesional pada 7 (tujuh) fakultas (Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ekonomi, Fakultas Bahasa dan Sastra, Fakultas Teknik, Fakultas Psikologi, Fakultas Ilmu Komunikasi, dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) dengan program studi unggulan tiap fakultas yang berada di Sumatera Selatan. Universitas Bina Darma mempunyai komitmen untuk menciptakan lulusan yang siap kerja dan dapat diterima di masyarakat. Untuk itulah Universitas Bina Darma mengusahakan Sertifikasi dari International Organization for Standarization ( ISO 9001:2000 ), dan pada tanggal 7 Juli 2003 telah memperoleh Sertifikasi dengan nomor Registrasi 04100. 30981. Dengan telah ditetapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2000 di Universitas Bina Darma maka setiap aktivitas dilaksanakan dengan terencana dan hasilnya dapat diukur secara objektif. Hal ini berarti proses belajar mengajar di Universitas Bina Darma telah sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku, sehingga lulusannya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat.  
UBD secara aktif mengembangkan kerja sama di dalam maupun luar negeri yang saat ini tercatat memiliki perjanjian dengan UBD diantaranya adalah: University of Industri Selangor (UNISEL) Malaysia, Sun Microsystem, Barring Edu Training Sdn Bhd-Malaysia, Pearson VUE Authorised Center-India, NIIT Antilles NV – Neteherlands, Planet Edupro Indonesia (University of Cambridge English for Speakers of Other languages (ESOL) Authorised Main Center), Cisco Networking Academy, Stichting Hogeschool Zeeland (HZ)-Holland, dan NPO International Japanese Education Center.

Semboyan Univ. Bina Darma
Universitas Bina Darma “BERMUTU (Bertekad  Maju Untuk Tetap Ungul) 

 Visi dan Misi Univ. Bina Darma
VISI : Menjadi Universitas Berstandar Internasional Berbasis Teknologi Informasi  Pada Tahun 2020 
 
MISI UTAMA : Menghasilkan Lulusan yang Cerdas, Professional, dan Berkarakter yang Berdaya Saing Internasional
 
MISI UBD :
1. Menyelenggarakan program pendidikan yang berstandar internasional,
2. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang berstandar internasional melalui 
   pemanfaatan teknologi informasi,
3. Membangan komunitas intelektual yang berkualitas,
4. Melakukan penelitian yang berstandar internasional,
5. Melakukan pengabdian guna meningkatkan kemandirian masyarakat,
6. Menyelenggarakan kerjasama dengan pihak lain yang saling menguntungkan
 
Fakultas 
  1. Ilmu Komputer 
  2. Ekonomi 
  3. Bahasa & Sastra 
  4. Teknik 
  5. Psikologi 
  6. Ilmu Komunikasi 
  7. Keguruan Dan Ilmu Pendidikan 
  8. Pasca Sarjana 
  9. Magister Teknik Informatika
 
 
Contact
Universitas Bina Darma
Jln. A Yani No 12 Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia,Telp: +62711-515679,515581,515582
E-mail: universitas@mail.binadarma.ac.id