MOTIVASI
Pengertian
Motivasi
- Menurut James O. Whittaker menyatakanan motivasi adalah kondisi-kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada makhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi tersebut.
- Menurut Mc Donal, “Motivation is a nergy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction”. Motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan.
- Menurut Ghuthrie motivasi hanya menimbulkan variasi respons pada individu, dan bila dihubungkan dengan hasil belajar, motivasi tersebut bukan instrumental dalam belajar
- Menurut Wood Worth dan Marques motif adalah suatu tujuan jiwa yang mendorong individu untuk aktivitas-aktivitas tertentu dan untuk tujuan-tujuan tertentu terhadap situasi disekitarnya
- Menurut Sartain dalam bukunya Psikologi Understanding of Human Behavior, motivasi adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau perbuatan ke suatu tujuan atau terangsang.
Jadi
berdasarkan pengertian tersebut
dapat diketahui bahwa pada intinya sama yakni sebagai pendorong yang mengubah
energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk suatu aktivitas nyata untuk
mencapai tujuan tertentu. Motivasi disini berasal dari dalam diri sendiri, dan
juga motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari luar individu tersebut.
Teori-teori dalam Motivasi
A. Teori
Motivasi Isi
1.
TeorTata Tingkat-Kebutuhan
Maslow berpendapat bahwa kondisi manusia berada dalam kondisi mengejar yang bersinambung. Jika satu kebutuhan terpenuhi, langsung kebutuhan tersebut diganti oleh kebutuhan lain. Maslow selanjutnya mengajukan bahwa ada lima pokok kebutuhan, yaitu :
1. Kebutuhan fisiologikal (faali)
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan sosial
4. Kebutuhan harga diri (esteem needs)
5. Kebutuhan aktualisasi-diri
Maslow berpendapat bahwa kondisi manusia berada dalam kondisi mengejar yang bersinambung. Jika satu kebutuhan terpenuhi, langsung kebutuhan tersebut diganti oleh kebutuhan lain. Maslow selanjutnya mengajukan bahwa ada lima pokok kebutuhan, yaitu :
1. Kebutuhan fisiologikal (faali)
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan sosial
4. Kebutuhan harga diri (esteem needs)
5. Kebutuhan aktualisasi-diri
2.
Teori Eksistensi-Relasi-Pertumbuhan
Teori motivasi ini yang dikenal
sebagai teori ERG sebagai singkatan dari Existence, Relatedness, dan Growth
needs, dikembangkan oleh Alderfer, dan merupakan satu modifikasi dan
reformulasi dari teori tata tingkat kebutuhan dari Maslow. Alderfer
mengelompokkan kebutuhan ke dalam tiga kelompok
a. Kebutuhan
eksistensi (existence needs), merupakan kebutuhan akan substansi material
seperti keinginan untuk memperoleh makanan, air, perumahan, uang, mebel, dan
mobil.
b. Kebutuhan
hubungan (relatedness needs), merupakan kebutuhan untuk membagi pikiran dan
perasaan dengan orang lain dan membiarkan mereka menikmati hal-hal yang sama
dengan kita.
c. Kebutuhan
pertumbuhan (growth needs), merupakan kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki
seseorang untuk mengembangkan kecakapan mereka secara penuh
Teori ERG menyatakan bahwa kebutuhan-kebutuhan eksistensi, hubungan dan pertumbuhan terletak pada satu kesinambungan kekonkretan, dengan kebutuhan eksistensi sebagai kebutuhan yang paling konkret dan kebutuhan pertumbuhan sebagai kebutuhan yang paling kurang konkret (abstrak).
Teori ERG menyatakan bahwa kebutuhan-kebutuhan eksistensi, hubungan dan pertumbuhan terletak pada satu kesinambungan kekonkretan, dengan kebutuhan eksistensi sebagai kebutuhan yang paling konkret dan kebutuhan pertumbuhan sebagai kebutuhan yang paling kurang konkret (abstrak).
3.
Teori Dua Faktor
Teori dua faktor dinamakan teori hygiene-motivasi dikembangkan oleh Herzberg. Menggunakan metode insiden kritikal, ia mengumpulkan data dari 203 akuntan dan sarjana teknik. Faktor-faktor yang menimbulkan kepuasan kerja, yang ia namakan faktor motivator
Teori dua faktor dinamakan teori hygiene-motivasi dikembangkan oleh Herzberg. Menggunakan metode insiden kritikal, ia mengumpulkan data dari 203 akuntan dan sarjana teknik. Faktor-faktor yang menimbulkan kepuasan kerja, yang ia namakan faktor motivator
4.
Teori Motivasi Berprestasi
(Achievement motivation)
Teori motivasi berpretasi dikembangkan oleh David McClelland. Sebenarnya lebih tepat teori ini disebut teori kebutuhan dari McClelland , karena ia tidak saja meneliti tentang kebutuhan untuk berprestasi (need for achievement), tapi juga tentang kebutuhan untuk berkuasa (need for power), dan kebutuhan untuk berafiliasi/ berhubungan (need for affiliation)
Teori motivasi berpretasi dikembangkan oleh David McClelland. Sebenarnya lebih tepat teori ini disebut teori kebutuhan dari McClelland , karena ia tidak saja meneliti tentang kebutuhan untuk berprestasi (need for achievement), tapi juga tentang kebutuhan untuk berkuasa (need for power), dan kebutuhan untuk berafiliasi/ berhubungan (need for affiliation)
B.
Teori Motivasi Proses
1.
Teori Pengukuhan (Reinforcement
Theory)
Teori pengukuhan berhubungan dengan teori belajar operant conditioning dari Skinner. Teori ini mempunyai dua aturan pokok: aturan pokok yang berhubungan dengan pemerolehan jawaban-jawaban yang benar, dan aturan pokok lainnya berhubungan dengan penghilangan jawaban-jawaban yang salah.
Teori pengukuhan berhubungan dengan teori belajar operant conditioning dari Skinner. Teori ini mempunyai dua aturan pokok: aturan pokok yang berhubungan dengan pemerolehan jawaban-jawaban yang benar, dan aturan pokok lainnya berhubungan dengan penghilangan jawaban-jawaban yang salah.
2.
Teori Penetapan Tujuan (Goal Setting
Theory)
Locke mengusulkan model kognitif, yang dinamakan teori tujuan, yang mencoba menjelaskan hubungan-hubungan antara niat/ intentions (tujuan-tujuan) dengan perilaku.
Teori ini secara relatif sangat sederhana.
Locke mengusulkan model kognitif, yang dinamakan teori tujuan, yang mencoba menjelaskan hubungan-hubungan antara niat/ intentions (tujuan-tujuan) dengan perilaku.
Teori ini secara relatif sangat sederhana.
3.
Teori Harapan (Expectancy)
Model teori harapan dari Lawler mengajukan empat asumsi:
Model teori harapan dari Lawler mengajukan empat asumsi:
a.
Orang mempunyai pilihan-pilihan
antara berbagai hasil-keluaran yang secara potensial dapat mereka gunakan.
Dengan perkataan lain, setiap hasil-keluaran alternatif mempunyai harkat
(valence =V), yang mengacu pada ketertarikannya bagi seseorang.
b.
Orang mempunyai harapan-harapan
tentang kemungkinan bahwa hasil-hasil keluaran (outcomes=O) tertentu akan
diperoleh setelah unjuk-kerja (P) mereka. Ini diungkapkan dalam rumusan harapan
P-O.
c.
Dalam setiap situasi,
tindakan-tindakan dan upaya yang berkaitan dengan tindakan-tindakan tadi yang
dipilih oleh seseorang untuk dilaksanakan ditentukan oleh harapan-harapan (E-P,
dan P-O) dan pilihan - pilihan yang dipunyai orang pada saat itu.
4.
Teori Keadilan (Equity Theory)
Teori keadilan yang dikembangkan oleh Adams membahas mengenai memberi batasan tentang apa yang dianggap adil atau wajar oleh orang dalam suatu kebudayaan , dan dengan reaksi-reaksi mereka kalau berada dalam situasi-situasi yang dipersepsikan sebagai tidak adil/wajar.
Teori keadilan mempunyai empat asumsi dasar sebagai berikut:
Teori keadilan yang dikembangkan oleh Adams membahas mengenai memberi batasan tentang apa yang dianggap adil atau wajar oleh orang dalam suatu kebudayaan , dan dengan reaksi-reaksi mereka kalau berada dalam situasi-situasi yang dipersepsikan sebagai tidak adil/wajar.
Teori keadilan mempunyai empat asumsi dasar sebagai berikut:
a. orang
berusaha untuk menciptakan dan mempertahankan satu kondisi keadilan
b. jika
dirasakan adanya kondisi ketidakadilan, kondisi ini menimbulkan ketegangan yang
memotivasi orang untuk menguranginya atau menghilangkannya
c. makin
besar persepsi ketidakadilannya, makin besar motivasinya untuk bertindak
mengurangi kondisi ketegangan itu
d. orang
akan mempersepsikan ketidakadilan yang tidak menyenangkan (misalnya, menerima
gaji terlalu sedikit) lebih cepat daripada ketidakadilan yang menyenangkan
(misalnya, mendapat gaji terlalu besar)
Macam-macam Motivasi
Menurut
sifatnya motivasi dibedakan atas tiga macam, yaitu:
1. Motivasi takut (fear motivation),
individu melakukan sesuatu perbuatan karena takut.
2. Motivasi Insentif (incentive motivation),
individu melakukan sesuatu perbuatan untuk mendapatkan insentif.
3. Motivasi sikap (attitude
motivation), motivasi ini lebih bersifat instrinsik, muncul dari dalam diri
individu, berbeda dengan kedua
Fungsi Motivasi
1.
Pendorong orang untuk berbuat dalam
mencapai tujuan, maksudnya motif itu berfungsi sebagai penggerak atau sebagai
motor yang memberikan energi (kekuatan) kepada seseorang untuk melakukan tugas.
2.
Penentu arah perbuatan yakni ke arah
tujuan yang hendak dicapai, maksudnya motivasi mencegah penyelewengan dari
jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan itu, makin jelas tujuan itu,
makin jelas pula terbentang jalan yang harus ditempuh.
3.
Penseleksi perbuatan, yakni
menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dijalankan dengan serasi guna
mencapai tujuan, sehingga perbuatan orang yang mempunyai motivasi senantiasa
selektif dan tetap terarah kepada tujuan yang ingin dicapai.
Berdasarkan
arti dan fungsi motivasi tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi itu bukan
hanya berfungsi sebagai penentu terjadinya suatu perbuatan tetapi juga
merupakan penentu hasil perbuatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar